"Katanya janji kita bakal tetep temenan? Kenapa dia tiba-tiba ngilang gitu aja? BBM dan nomor telpon pun gak aktif."
Keluh Najma dalam hati sambil memandangi nama kontak BBM di smartphone-nya. Dia jadi teringat orang itu lagi setelah tak sengaja menemukan dua foto lelaki itu di gallery smartphone-nya.
"Lho, ternyata masih aku simpan fotonya."
Entah kenapa Najma masih menyimpan foto-foto itu dan ragu untuk menghapusnya. Baginya, foto-foto itu adalah satu-satunya jejak yang lelaki itu tinggalkan untuknya.
"Apa kabar ya dia sekarang? Lagi apa dia sekarang? Apa dia lagi sibuk dengan co-ass nya? Apa sepanjang harinya dihabiskan di rumah sakit? Belajar menjadi seorang dokter anak seperti yang dia cita-citakan."
Pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar di otaknya sambil memandangi foto itu, terutama satu pertanyaan besar yang selalu ada untuk lelaki itu,
"KAPAN KAU KEMBALI?"
.
.
.
.
.
.
(Bandung, 06 Juni 2016 11:35)

Tak terasa air mata membasahi pipinya, kemudian pelupuk matanya sudah tak kuat lagi menampung air mata yang terus membuncah. Ya, air mata ini satu-satunya penghibur dan pereda kesesakan ini. Entah kenapa malam ini terasa sangat sunyi. Sangat. Sunyi. Sekali.