Because This Is My First Life (2017): 3 Pasangan dengan 3 Pandangan Pernikahan

Juni 03, 2020


"Karena lagipula hidup ini, hidup pertama bagi semua orang." -Yoon Ji Ho-

Rada bosen nonton drakor kriminal, kuy diselang dulu sama drakor komedi romantis ini. Garis besar ceritanya tentang pernikahan. Gimana orang-orang metropolitan Seoul memandang sebuah pernikahan. Di drakor ini fokus bercerita tentang tiga pasangan yang menjalani kehidupan romantisme masing-masing dan punya pandangan berbeda soal pernikahan. 

Yoon Ji-ho (Jung So-min), seorang asisten penulis yang belum pernah pacaran seumur hidup dan lagi butuh kamar sewaan. Dia belum memikirkan tentang pernikahan dan masih bingung soal cinta. Polos lah gitu anaknya. Dia bercita-cita punya cinta haha gak ngerti lagi ini kenapa cita-citanya begitu. Ji-ho terjebak dalam pernikahan kontrak sama Nam Se-hee (Lee Min-ki) karena hal sepele. Perkara kamar sewaan.

Couple Ji-ho dan Se-hee (cr: mydramalist)
Yang Ho-rang (Kim Ga-eun), seorang manajer kafe yang cita-citanya menikah dan menjadi full-time mom alias ibu rumah tangga. Dia tinggal seatap sama pacarnya, Wo-seok (Kim Min-seok) yang udah dipacarinya selama 7 tahun (wow). Dia ini lagi galau, udah ngode-ngode terus ke pacarnya buat nikah tapi pacarnya belum mau nikah dengan alasan belum mapan.

Couple Ho-rang dan Wo-seok (cr: mydramalist)
Woo Soo-ji (Esom), seorang asisten di perusahaan yang cita-citanya menjadi CEO. Wanita karir banget dia mah meskipun di tempat kerjanya dia sering kena diskriminasi cuma karena dia perempuan. Pemberani pula karena kebiasaannya yang kadang gak pake 'daleman' ke kantor dan suka ngerokok. Soo-ji gak pernah mikirin cinta, pacar bahkan menikah. She just had fun with guys. Dia punya hubungan asmara yang rumit sama seorang CEO (bosnya Nam Se-hee) yang bernama Ma Sang-goo (Park Byung-eun).

Couple Soo-ji dan Sang-goo (cr: mydramalist)
Ceritanya relatable sama kehidupan sehari-hariku dimana aku juga nemu teman-teman dengan pandangan yang berbeda-beda soal pernikahan. Ada yang ngebet nikah, ada yang pengen jadi wanita karir, ada yang pengennya pacaran setelah menikah dan lainnya. Selain itu juga ceritanya realistis dan menampilkan isu-isu sosial kayak sistem patriarki yang masih kental di Korea (di Indonesia juga), diskriminasi atau pelecehan terhadap perempuan di tempat kerja, pacaran bertahun-tahun dan tinggal seatap. Itu di Korea ya, kalo di Indonesia kayaknya gak sevulgar itu.

Hal yang menarik dari drakor ini adalah kehidupan persahabatan ketiga perempuan ini yang heart-warming gitu. Mereka saling mendukung dan menguatkan satu sama lain meskipun karakter mereka beda-beda terus suka berantem tapi akhirnya baikan lagi. Terus juga tokoh Nam Se-hee yang ekspresinya mukanya datar aja gitu mau kondisi senang, marah, sedih ya gitu aja. Jadi lucu saat tingkah dia menunjukkan kalo dia perhatian dan mulai suka sama Ji-ho. Tsundere mode on hihi.

Di sisi lain, alur ceritanya terasa lambat dan banyak monolognya lama-lama bikin ngantuk dan agak bosan di akhir-akhir episode, tapi aku tetap penasaran sama akhir kisah cinta ketiga pasangan itu. Agak gimana gitu pas Ho-rang memutuskan buat balikan lagi sama Wo-seok, pacarnya dan mau nunggu lima tahun lagi buat nikah padahal pas mereka sempat putus, udah ada lelaki mapan yang mau ngelamar Ho-rang. Yah mungkin namanya cinta ya mau diapain lagi. Ajegile pacaran 12 tahun.


"Wanita tidak pernah mengatakan apa maunya secara langsung. Mereka tidak pernah seperti itu pada pria. Mereka ingin mendengarnya langsung dari si pria. Buat mendengar apa yang ingin mereka dengar, mereka terus berbicara dengan si pria, tapi ucapan mereka selalu panjang lebar." - Ma Sang-goo-

Bener gak sih? Sometimes bener juga ya. perempuan kadang suka gak mau bicara langsung keinginannya sama lelaki. Kayak salah satu scene, jadi Ho-rang ini kan pengen dinikahin sama Wo-seok, secara udah tujuh tahun pacaran dan tiga tahun tinggal bareng. Tiap ngobrol sama Wo-seok, dia selalu bahas sofa pink yang dipajang di toko. Maksud terselubungya sih dia pengen mereka biar cepat nikah, pindah ke rumah yang lebih luas dan beli sofa pink itu tapi si Wo-seok gak peka sama sekali soal obrolan berbau kode itu. 

Suatu hari Wo-seok mau ngasih kejutan untuk Ho-rang. Ho-rang tentu jadi senang karena dia pikir pacarnya itu ngeh sama kodeannya dan mau melamar dia pake cincin. Pas nyampe di rumah mereka eh ternyata Wo-seok bukan mau melamar tapi ngebeliin sofa yang dibahas Ho-rang. Dia jelas jadi kesal dan marah karena sebenernya bukan itu yang dia pengen. Sofanya juga ternyata gak muat di dalem dan akhirnya disimpen di luar.

Sofa pink yang akhirnya disimpen di luar karena ga muat hihi (cr: ini)
Ngakak campur ngenes sih nonton scene ini. Perempuannya ngode terus sedangkan lelakinya gak peka. Ya dua-duanya salah sih, gak saling berkomunikasi dengan baik gitu lho. Harusnya perempuan jangan sembunyi di balik kata 'terserah' atau 'gapapa' karena lelaki gak bisa baca pikiran perempuan. Begitu juga lelaki harusnya lebih paham dan mau 'mancing' perempuan buat mau lebih terbuka dengan yang mau diutarakan. Intinya pasangan butuh komunikasi yang jelas, jujur dan intens biar gak miskomunikasi. Nanti ribet kalo udah salah paham hihi.

Oiya ini aku nontonnya akhir tahun 2017 ya, review-nya udah sempet dipos di facebook tapi baru di-up ke blog ini 2020 hehe.

Because This Is My First Life, i rate this..

You Might Also Like

0 comments

Terima kasih ya sudah baca artikelnya. Ayo berkomentar. Tinggalkan jejak di sini ^^

Subscribe