[Review Film] Hide and Seek (2005)

Juni 04, 2014

"If you want to know the secret, you have to play the game."


Lagi iseng-iseng nge-googling tentang film bertema thriller-psikologi, ternyata film Hide and Seek ini nongol di berbagai list film thriller-psikologi yang musti diliat. Kata orang sih rame, kata sohibku juga rame, gatau deh kata pak RT. Jadi penasaran nih aku, akhirnya aku tonton juga film itu yang kebetulan udah lama nongkrong di folder waiting list film-ku. 

Hide and Seek ini dibintangi sama Om Robert DeNiro yang aku gatau siapa tapi mukanya qo ga asing ya buatku. Asa pernah liat di mana gitu. Oke skip. Ada juga si neng Dakota Fanning yang masih imut umur sebelas tahunan. Ah elah aku baru nyadar kalo dia seumuran sama aku kelahiran 94 -__-

Okeh, langsung ke storyline-nya aja ya. David Callaway (Robert DeNiro) sama anaknya Emily Callaway (Dakota Fanning) pindah ke sebuah rumah yang gede tapi keliatan serem gitu. Mereka pindah dari kota karena mereka ingin memulai hidup baru setelah kejadian naas yang menimpa keluarga mereka. Istrinya David alias ibunya Emily ditemukan tewas di bathub kamar mandi dengan sayatan di pergelangan tangannya. David dan Emily merasa syok menyaksikan hal tersebut, terlebih lagi Emily yang kemudian harus dirawat dan diterapi oleh seorang psikolog teman ayahnya.

Setelah pindah ke rumah barunya, David mulai merasakan hal-hal aneh yang terjadi di rumahnya. Emily mengaku mempunyai teman dekat bernama Charlie dan si Charlie ini semakin lama semakin mengganggu kehidupan David di rumahnya. Siapa sebenarnya Charlie? Mengapa Charlie mengganggu David dan Emily?

Whoaaa, ternyata ya, ckckckc!
Itulah yang pertama kali terlontar dari mulutku waktu film-nya beres. Storyline film ini tuh bener-bener menggiring kita buat penasaran siapa sebenarnya Charlie? Apa sebenarnya Charlie itu teman khayalan si Emily berupa setan atau sebenarnya Emily yang ngelakuin itu semua? Tiap scene kita dibuat semakin penasaran dan akhirnya di 3/4 cerita akan terkuak yang sesungguhnya. Pas semuanya udah ketahuan entah kenapa aku mulai agak bosan sama ceritanya, padahal kan belom beres. Mungkin karena gitu-gitu aja kali ya. Si pelakunya malah ngebunuh seseorang, terjadi pergulatan (?) lalu ada yang mati. Untungnya si unyu Fanning aktingnya bagus dan bikin gemes ya jadi gak terlalu bored di akhir. Daaaaan yang bikin aku ber-whoaa ria itu karena endingnya yang twist banget. Sama sekali gak nyangka lah aku. Penulis naskahnya pinter bener bikin penonton penasaran dua kali. Setelah yang pertama si Charlie itu terus diungkap dan kemudian yang kedua ini, tapi yang kedua mah open ending banget karena emang ngegantung ceritanya haha. Overall film ini bagus dan recommended banget dari aku. Harus ditonton!

You Might Also Like

0 comments

Terima kasih ya sudah baca artikelnya. Ayo berkomentar. Tinggalkan jejak di sini ^^

Subscribe