Menumbuhkembangkan Jiwa Entrepreneurship Mulai Dari Kehidupan Di Kampus

Oktober 24, 2013

Mendapatkan pekerjaan yang layak di perusahaan atau instansi tertentu merupakan harapan yang diinginkan oleh setiap lulusan sarjana perguruan tinggi. Namun sempitnya lapangan kerja dan kurangnya kompetensi sarjana tersebut membuat tidak seluruhnya lulusan sarjana terserap dalam lapangan pekerjaan. Data dari Badan Pusat Statistik mencatat  jumlah pengangguran sarjana atau lulusan universitas pada Februari 2013 mencapai 360 ribu orang. Hal ini menunjukkan bahwa sudah saatnya para lulusan sarjana menjadi pencetak lapangan pekerjaan bukan lagi pemenuh daftar antrean para pencari kerja. Untuk menjadi seseorang pembuka lapangan pekerjaan dibutuhkan jiwa entrepreneurship yang baik. Jiwa entrepreneurship dapat ditumbuhkembangkan sejak mulai dari kehidupan di kampus.

Kampus adalah salah satu solusi efektif dalam membentuk mahasiswa yang berkarakter entrepreneur. Hal ini penting karena dua hal, yaitu dapat secara efektif mengurangi tingkat lulusan pencari kerja sekaligus meningkatkan lulusan pencetak kerja dan dapat berkontribusi terhadap kemakmuran bangsa. Pengajaran mata kuliah kewirausahaan dan seminar-seminar mengenai kewirausahaan dapat menjadi salah satu cara membentuk mahasiswa berkarakter entrepreneur. Mahasiswa dicetak untuk mempunyai jiwa entrepreneur modern. Entrepreneur modern  merupakan orang-orang yang secara sengaja dan sadar mendisain dirinya sendiri menjadi seorang entrepreneur dengan cara yang benar. Entrepreneur yang secara konsisten selalu kreatif dan inovatif dalam melihat dan menciptakan peluang, serta mampu merealisasikan peluang itu menjadi sesuatu yang lebih berharga secara ekonomis, sosial dan ekologi.

Dari pendidikan wirausaha di atas kemudian dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari di kampus. Mahasiswa dapat mulai mengasah jiwa entrepreneurship dari hal yang kecil misalnya berjualan sesuatu, membuka usaha jasa dan sebagainya. Namun adanya
hambatan berupa modal seringkali menjadi alasan mereka takut memulai sebuah usaha. Padahal sebenarnya ada banyak bantuan dana dari berbagai pihak untuk mahasiswa yang mau mengasah jiwa entrepreneurship-nya. Misalnya ada Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) dan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari Dikti yang memberikan dana agar mahasiswa dapat mengembangkan ide-ide kreatifnya serta mengasah jiwa entrepreneurship-nya melalui suatu wirausaha.

Hal terpenting dalam mengembangkan jiwa entrepreneurship pada setiap mahasiswa adalah adanya niat, tekad dan action. Jangan pernah takut untuk memulai sesuatu dari hal terkecil sekalipun karena sesuatu yang besar itu berawal dari hal yang kecil. Pada hakikatnya mahasiswa adalah agent of change sehingga marilah berbuat perubahan yang nyata, salah satunya dengan mengembangkan jiwa entrepreneurship. Ketika banyak mahasiswa yang memiliki jiwa entrepreneurship maka akan berimplikasi pada banyaknya para pencetak lapangan kerja suatu saat nanti. Hal ini tentu juga akan berdampak positif kepada kesejahteraan bangsa. Oleh karena itu, marilah kita tumbuhkembangkan jiwa entrepreneurship sejak dari kehidupan di kampus.


You Might Also Like

0 comments

Terima kasih ya sudah baca artikelnya. Ayo berkomentar. Tinggalkan jejak di sini ^^

Subscribe