e(Ve)rything: 2016

KAPAN KEMBALI?

"Katanya janji kita bakal tetep temenan? Kenapa dia tiba-tiba ngilang gitu aja? BBM dan nomor telpon pun gak aktif."
Keluh Najma dalam hati sambil memandangi nama kontak BBM di smartphone-nya. Dia jadi teringat orang itu lagi setelah tak sengaja menemukan dua foto lelaki itu di gallery smartphone-nya.
"Lho, ternyata masih aku simpan fotonya."
Entah kenapa Najma masih menyimpan foto-foto itu dan ragu untuk menghapusnya. Baginya, foto-foto itu adalah satu-satunya jejak yang lelaki itu tinggalkan untuknya.
"Apa kabar ya dia sekarang? Lagi apa dia sekarang? Apa dia lagi sibuk dengan co-ass nya? Apa sepanjang harinya dihabiskan di rumah sakit? Belajar menjadi seorang dokter anak seperti yang dia cita-citakan."
Pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar di otaknya sambil memandangi foto itu, terutama satu pertanyaan besar yang selalu ada untuk lelaki itu,
"KAPAN KAU KEMBALI?"
.
.
.
.
.
.
(Bandung, 06 Juni 2016 11:35)

No comments

, by Vera Herawati

Perspective

Entah..

Tak terasa air mata membasahi pipinya, kemudian pelupuk matanya sudah tak kuat lagi menampung air mata yang terus membuncah. Ya, air mata ini satu-satunya penghibur dan pereda kesesakan ini. Entah kenapa malam ini terasa sangat sunyi. Sangat. Sunyi. Sekali.

Sunyi.

Sepi.

Kosong.

Apa lagi kata yang sanggup mendeskripsikan keadaan ini?

Tak ada suara lain selain keramaian dari kotak ajaib bernama tv yang ternyata tak sanggup meramaikan hati dan pikiran ini. Pun dengan smartphone dengan dunia mayanya yang biasanya selalu menyita perhatian berjam-jam, kini terabaikan.

Entahlah, kemana pikiran saat ini. Kemana hati saat ini. Yang pasti hanya kesepian dan kebingungan yang perlahan mencekik, membuat sesak.

Rindu rumah. Rindu ayah. Rindu keluarga. Rindu apapun yang sanggup membuat bibir dan hati tersenyum.

Rindu yang entah pada siapa dirindukan.

Kata orang, luapkan perasaan lewat tulisan.

Dan inilah sekarang.

Semoga kesepian ini perlahan pergi.

Bismillah..

No comments

, by Vera Herawati

Perspective

Selamat Tanggal 1

Hai, gud pipel!
Selamat tanggal satu!
Ada apa dengan tanggal satu?
Ya gak ada apa-apa sih. Cuma ya aku ngerasanya bulan muda alias tanggal satu itu memberikan energi tersendiri buatku. Harapan baru agar ke depannya lebih baik lagi. Nominal baru di ATM karena udah ditransfer hehe aadezziggg..Pokoknya tanggal satu itu menjadi awal pijakan baru lagi buatku melangkah ke depannya.
Well, Februari ini aku pengen proposal penelitianku cepet beres dan segera diseminarin. Asalnya aku targetin akhir Januari beres itu proposal, tapi karena datanya belum lengkap semua dan akunya lagi sibuk ikut kuis hehe jadinya semoga minggu awal februari ini cepet beres dan pertengahan Februari udah seminar proposal. Aamiin Ya Allah.
Oya tadi kan aku bilang aku lagi sibuk ikut kuis. hehe emang udah sebulanan ini aku jadi quiz hunter lagi. Iseng sih awalnya waktu liburan kemarin gak ada kerjaan, eh ternyata nagih karena menang beberapa kali hehe..Ya menang pulsa, merchandise dan alhamdulillah kemarin-kemarin dapet uang 1juta dan handphone hehe..Jadi lebih semangat buat ikutan kuis lagi tapi tetep sih itu mah sampingan. Yang utama mah tetep SKRIPSYONG hehehe..
oke deh gud pipel, BHAY!!

No comments

, by Vera Herawati

Competitive

JANGAN BIARKAN SMARTPHONE MENGUASAI ANAK

Perkembangan dunia teknologi khususnya gadget yang sangat pesat saat ini mau tak mau membuat semua orang tak lepas dari gadget termasuk anak-anak dan remaja. Tidak heran saat ini jika kalian pergi keluar, kalian akan menemukan anak SD atau bahkan anak TK sudah menenteng-nenteng smartphone yang harganya mungkin di atas harga smartphone yang kalian pegang saat ini. Smartphone yang mereka bawa layaknya mainan yang dibawa kesana kemari padahal jaman dulu anak-anak bermain dengan mainan yang tradisional dan belum tersentuh teknologi.

“Kok bisa ya anak-anak jaman sekarang udah bisa main smartphone?”

Pertanyaan semacam ini selalu mengganggu pikiran saya setiap melihat anak-anak membawa smartphone. ORANG TUA. Setelah membaca berbagai artikel dan berdiskusi dengan teman, orang tua adalah jawaban dari keresahan saya. Siapa yang mengenalkan smartphone pada anak? Orang tua. Siapa yang memberikan smartphone pada anak? Orang tua. Siapa yang mengawasi penggunaan smartphone pada anak? Orang tua.

Berdalih anaknya rewel meminta terus diberi smartphone karena melihat orang tuanya memiliki smartphone membuat orang tua memberikan smartphone secara Cuma-Cuma pada anaknya, tak peduli anaknya masih SD atau bahkan TK. Sayangnya tidak semua orang tua MENGAWASI penggunaan smartphone anaknya, mereka hanya MEMBERI smartphone pada anaknya. Hasilnya?

Apa arti tulisan ini?
Sumber gambar: di sini

1 comments

, by Vera Herawati

Perspective

#20BookishFactsAboutMe

A : Hobi kamu apa?

B : Membaca.

A : Wah sukanya baca apa?

B : Baca timeline ...

Hahahaha sebagai orang yang menuliskan 'membaca buku' pada daftar hobinya, tentunya buku udah jadi lahapan sehari-hari. Nah sebagai pembaca buku, ada 20 fakta nih yang akan aku beberkan. Apa aja? Cusss ...

Buku pertama yang aku baca sampe abis itu buku tentang budidaya mutiara. Pinjem dari perpustakaan SD.
Ngikut baca novel Goosebump karya RL. Stine milik kakak meskipun selalu parno sendiri setelah bacanya hahaha
Novel Birunya Langit Cinta karya Azzura Dayana ini novel favoritku dan novel ‘cinta-cintaan’ pertama yang aku baca saat puber.
Saking pengen beli novel tapi gak ada took buku di kotaku dulu, beli novel bajakan di tukang Koran dan ternyata isinya novel esek-esek huhuhu..
Gak ngerti dan gak tertarik sama novel metropop terjemahan Barat.
Pas SMP seneng banget baca buku pelajaran Fisika SMU Kelas 2 Karya Marthen Kanginan dan selalu dibaca berulang-ulang sebelum tidur siang.
Masa SMP sering banget nongkrong lama di Perpustakaan Daerah Cianjur sehabis pulang sekolah.
Novel Poconggg juga Pocong novel komedi favorit jaman SMA yang bikin ketawa ngakak banget waktu lagi di kelas.
Paling gak suka buku atau novel dilipat ujung kertasnya buat ditandain.
Tempat paling nyaman buat baca buku itu di atas kasur ditemani secangkir mocaccino.

No comments

, by Vera Herawati

Geography

BUDAYA MASYARAKAT DI SEKITAR BENDUNGAN BATU BULAN SUMBAWA

Bendungan Batu Bulan adalah salah satu bendungan yang terletak di Kecamatan Moyohulu Kabupaten Sumbawa. Sebagian besar penduduk yang bertempat tinggal di sekitar Bendungan Batu Bulan tepatnya di Dusun Batu Ongo Desa Maman termasuk ke dalam Suku Samawa atau Sumbawa, salah satu suku terbesar di Pulau Sumbawa. Bahasa yang digunakan yaitu Bahasa Samawa. Jika dilihat dari kosakatanya, Bahasa Samawa ini dipengaruhi oleh Bahasa Sasak, Bahasa Bali dan Bahasa Jawa. Misalnya saja kata ‘mangan’ dalam Bahasa Sumbawa dan Bahasa Jawa artinya sama yaitu makan atau kata ‘jaran’ dalam Bahasa Sumbawa dan Bahasa Jawa artinya sama yaitu kuda.

Suku Sumbawa memiliki tradisi khas yang bernama Tokal Adat atau Rapat Adat. Tradisi ini berupa pertemuan atau rapat yang dilakukan menjelang hajatan pernikahan salah satu keluarga. Keluarga yang memiliki hajat menjadi pihak pelaksana yang difasilitasi oleh Lembaga Adat Desa dan dihadiri oleh seluruh masyarakat di desa setempat. Setiap warga diharuskan untuk memberikan iuran berupa sejumlah uang yang tidak ditentukan jumlahnya kemudian diberikan kepada pihak keluarga yang memiliki hajat pernikahan. Selain menjadi ajang silaturahmi dan gotong royong, tradisi ini pun menjadi ajang musyawarah maupun sosialisasi program pembangunan di desa tersebut. Tradisi Tokal Adat ini masih berlaku di Dusun Batu Ongo Desa Maman.