Novel Angkatan 20-30an: Belenggu
Juni 17, 2019
Judul : Belenggu
Penulis : Armijn Pane
Penerbit : PT. Dian Rakyat
Tahun terbit : 1940
Jumlah halaman : 150
halaman
Sinopsis:
Dokter Tono adalah seorang dokter yang sangat mencintai dan
bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaannya. Dia bekerja tanpa kenal waktu. Jam
berapapun ada pasien yang membutuhkannya, dia dengan sigap berusaha membantu. Tak
hanya itu, ia juga tidak meminta bayaran kepada pasien yang tidak mampu. Itulah
sebabnya ia dikenal sebagai dokter yang dermawan dan dicintai oleh pasiennya.
Dokter Tono mempunyai seorang istri yang cantik, pintar dan
lincah. Perempuan itu bernama Sumartini atau panggilannya Tini. Sebenarnya dokter
Tono tidak mencintai Tini. Demikian pula sebaiknya, Tini juga tidak mencintai
dokter Tono. Mereka berdua menikah dengan alasan masing-masing. Mereka tidak pernah
akur, tidak saling berbicara dan saling bertukar pikiran karena keduanya tidak
saling mencintai. Masalah yang mereka hadapi tidak pernah dipecahkan
bersama-sama sebagaimana layaknya suami istri. Mereka sering salah paham dan
suka bertengkar. Itulah sebabnya keluarga mereka tampak tidak harmonis. Kesibukan
dokter Tono yang tak kenal waktu tersebut semakin memicu pertengkaran dalam
rumah tangganya. Tini sebagai seorang istri merasa telah diabaikan dan tidak
diperhatikan oleh dokter Tono. Oleh karena itulah Tini sering pergi keluar
rumah.
Suatu hari dokter Tono mendapat panggilan dari seorang
wanita bernama Nyonya Eni yang mengaku dirinya sedang sakit keras. Wanita itu meminta dokter Tono datang ke
hotel tempat dia menginap. Dokter Tono pun datang ke hotel tersebut. Setibanya di
hotel, dia terkejut karena pasien yang memanggilnya adalah Yah atau Rohayah,
wanita yang dikenalnya sejak kecil. Waktu masih bersekolah di Sekolah Rakyat,
Yah adalah adik kelasnya. Pada saat itu Yah sudah menjadi janda. Dia korban
kawin paksa. Dia melarikan diri ke Jakarta karena tidak tahan hidup dengan suami
pilihan orang tuanya. Ia terjun ke dunia nista dan menjadi wanita panggilan. Sebenarnya
Yah sudah lama mencintai dokter Tono . Dia sangat merindukan dokter Tono . Itulah
sebabnya dia mencari alamat dokter Tono . Setelah menemukannya, dia menghubungi
dokter Tono dengan berpura-pura sakit. Ketika mereka berdua bertemu, Yah mulai
menggoda dokter Tono . Awalnya dia tidak tergoda oleh rayuan Yah, namun karena
Yah sering memintanya untuk mengobatinya, lama kelamaan dokter Tono mulai
tergoda. Yah dapat memberikan kasih sayang yang selama ini tidak pernah ia
dapatkan dari istrinya. Dia mulai sering mengunjungi Yah karena dokter Tono tidak
pernah merasakan kebahagiaan di tumahnya. Dia menganggap hotel tempat Yah
menginap sebagai rumah keduanya.
Lama kelamaan hubungan Yah dengan dokter Tono diketahui oleh
Tini. Dia sangat marah mengetahui hubungan gelap suaminya dengan Yah. Secara diam-diam
ia datang ke hotel tempat Yah menginap untuk melabrak dan memaki Yah karena
telah menganggu suaminya. Akan tetapi setelah bertemu dengan Yah, perasaan
dendamnya menjadi luluh. Yah yang sebelumnya dianggap sebagai wanita murahan
ternyata seorang wanita yang lembut dan ramah. Tini merasa malu pada Yah. Dia merasa
bahwa selama ini dia bersalah pada suaminya. Dia tidak dapat bersikap seperti
Yah yang mana sikap itu sangat diinginkan oleh suaminya. Sepulang dari
pertemuan dengan Yah, Tini berinstrospeksi diri. Dia merasa dirinya belum
pernah memberikan kasih sayang yang tulus pada suaminya. Dia merasa telah gagal
menjadi seorang istri. Akhirnya dia memutuskan untuk berpisah dengan dokter
Tono. Permintaan itu dipenuhi oleh dokter Tono dengan berat hati meskipun
sebenarnya dia tidak mengharapkan perceraian itu terjadi. Dokter Tono sempat
meminta maaf pada Tini dan berjanji untuk mengubah sikapnya namun keputusan
Tini sudah bulat. Dokter Tono tak mampu mengubah keputusan Tini. Mereka pun
bercerai.
Dokter Toni sangat sedih akibat perceraian itu. Hatinya bertambah
sedih ketika Yah juga pergi. Sebelumnya dokter Tono sudah mengetahui bahwa
ternyata Yah adalah Siti Haryati, penyanyi idolanya. Yah hanya meninggalkan sepucuk
surat yang mengabarkan jika dia mencintai dokter Tini. Dia meninggalkan tanah
air dan pergi ke New Caledonie. Dokter Tono merasa sedih dalam kesendiriannya
namun dia berusaha untuk bangkit kembali melawan kesedihan yang membelenggunya.
Kebiasaan, adat dan etika yang ada dalam novel
- Tidak hormat pada suami
- Cemburu kepada wanita lain
- Tidak setia kepada pasangan
- Hormat pada orang yang lebih tua
- Dermawan
- Suka menolong orang yang sedang kesulitan
- Pantang menyerah
- Perjodohan paksa
- Menyadari kesalahan yang telah diperbuat
- Rela berkorban demi orang lain
- Pekerja keras
Mengaitkan isi novel dengan kehidupan masa kini
Isi novel ini mengenai kehidupan rumah tangga yang tidak
harmonis dan diwarnai dengan perselingkuhan. Apabila dikaitkan dengan kehidupan
masa kini, isi novel ini relevan dengan kehidupan masa kini karena masalah
dalam novel ini merupakan fenomena-fenomena social yang sering muncul dalam kehidupan masa kini contohnya perselingkuhan
dan perceraian. Sekarang ini kita sering mendengar ada orang yang rumah
tangganya tidak harmonis akibat perselingkuhan dan akhirnya berujung pada
perceraian.
Btw ini resensi buku yang aku buat pas aku kelas 9 SMP. Agak gak nyangka sih masih SMP udah baca novel yang selingkuh-selingkuhan haha. Tapi ya gaheran jugas sih. Jaman-jamannya aku SMP itu lagi semangat-semangatnya baca buku. Dulu aku seneng banget pergi ke Perpustakaan Daerah (pusda) abis pulang sekolah. Bahkan pas lagi libur juga kalo lagi bosen di rumah larinya ya ke pusda. Ngubek-ngubek buku, baca novel, buku sains sampe komik. Pokoknya suka baca buku lah gitu. Kalo sekarang mah boro-boro. Setahun ada kali cuma baca 1-5 buku hehe. Duh betapa turunnya minat bacaku sekarang.
0 comments
Terima kasih ya sudah baca artikelnya. Ayo berkomentar. Tinggalkan jejak di sini ^^