Menyemai Energi Positif Selama Karantina ala Film Little Forest

Mei 09, 2020

Tadi siang aku langsung mematikan televisi saat melihat berita jumlah terbaru kasus COVID-19 per tanggal 09 Mei 2020. Jumlah kasus positif yang semakin meningkat ditambah lagi kenyataan bahwa kelurahan tempatku tinggal saat ini sudah termasuk kategori zona merah membuatku garuk-garuk kepala. Perasaan khawatir dan takut tertular atau menularkan virus pasti pernah hinggap di pikiran. Kalau ada orang yang batuk-batuk pasti langsung waspada. Pokoknya keadaan ini cukup membuat kita takut dan stress. 


Ditambah lagi sudah hampir dua bulan aku dan sebagian besar dari kita semua melakukan karantina mandiri atau #dirumahaja sesuai dengan intruksi dari pemerintah. Banyak yang sudah merasa bosan selama #dirumahaja. Rutinitas sehari-hari yang biasa kita lakukan di luar rumah harus dihentikan sementara waktu dan beralih menjadi work from home atau study from home. Apalagi sekarang bulan Ramadan, tidak ada lagi kegiatan sahur on the road, ngabuburit dan berbuka puasa bersama teman-teman. Kangen ya. 

Rasa takut yang berlebihan akan tertular COVID-19 di luar rumah tetapi bosan #dirumahaja ini seakan menjadi double kill yang akhirnya akan menyerang fisik dan mental kita apabila terus dibiarkan seperti itu. Akibat stress, daya tahan tubuh menurun dan pikiran juga tidak akan tenang. Kita pasti tidak mau terjadi hal seperti itu pada tubuh kita.

Untuk mencegah double kill itu muncul, banyak hal yang dapat kita lakukan. Sudah banyak tips dan trik di internet dan social media agar kita tetap ‘waras’ selama masa karantina ini. Kalian bisa mencoba berbagai hal guna menghibur diri biar tidak bosan, misalnya mencoba resep-resep makanan/minuman viral di sosial media, berkreasi dengan video tiktok, membaca buku, video call dengan teman-teman dan banyak hal lain yang bisa kalian lakukan berkenaan dengan hobi yang kalian sukai.
Selama #dirumahaja ini hal yang paling sering aku lakukan adalah menonton film. Ternyata folder film di laptopku menyimpan banyak film yang belum aku tonton. Daripada bosan, aku menonton beberapa film itu. Ada satu film yang berjudul Little Forest dari Korea Selatan yang sangat menginspirasiku untuk melakukan hal-hal positif selama #dirumahaja. 

Aku ceritakan secara singkat dulu, film ini menceritakan tentang kegiatan sehari-hari seorang gadis bernama Hye-Won di desa setelah ia merasa stress dengan kehidupannya di Kota Seoul. Di kampung halaman ibunya ini Hye-Won melakukan kegiatan khas desa seperti berkebun, memasak masakan hasil kebun, memancing ikan di sungai dan berkumpul dengan teman masa kecilnya. Kegiatan tersebut ternyata menjadi self-healing bagi fisik dan mental Hye-Won setelah tinggal beberapa waktu di sana.

Film Litte Forest

Senangnya panen tomat

Asyiknya berkebun bersama teman-teman

Mataku berbinar-binar setelah menonton film Little Forest ini. Heart-warming sekali filmnya. Setelah menonton aku menjadi terinspirasi untuk berkebun di depan rumah seperti yang Hye-Won lakukan. Sebenarnya dulu saat aku masih menganggur, aku pernah mencoba berkebun sayur-sayuran dan bunga ala urban gardening gitu tapi sejak sudah bekerja, kebun kecil di depan rumah jadi tidak terawat. Paling sekadar disiram tiap pagi oleh mama. Sama sekali jarang tersentuh olehku lagi. Bahkan benih-benih sayur dan tanaman yang dulu pernah aku beli sekarang hilang entah disimpan di mana.

Kali ini aku akan mencoba lagi berkebun. Menanam beberapa sayuran dan bunga agar kebun kecilnya kembali semarak dengan hehijauan dan warna warni bunga. Hal pertama yang aku lakukan adalah membeli benih-benih sayuran secara online karena sekarang kan physical distancing ya, lebih baik beli online dulu. Cukup banyak benih yang aku beli karena penasaran ingin mencoba menanamnya. Setelah itu kita coba semai benihnya agar bisa tumbuh. Aku menyemainya di bekas kemasan plastik sereal, hitung-hitung re-use kan masih bisa digunakan kembali daripada jadi sampah. 

Benih-benih sayuranku

Bahagianya melihat bunga telang ini tumbuh :D


Menanam tanaman memang tidak bisa instan untuk mendapatkan hasilnya. Selang beberapa hari setelah menyemai benih, akhirnya muncul tunas kecil dari dalam tanah. Rasanya bahagia serasa dapat kado dari orang tersayang. Kusirami dengan sepenuh hati setiap hari. Tak sabar melihat tanaman itu tumbuh besar dan menghasilnya buah atau bunga. Jangan lupa juga beri pupuk agar pertumbuhannya maksimal. Saat tanaman itu dapat kita nikmati hasilnya, pasti ada kepuasan tersendiri untuk kita. Kalau bunga, keindahannya memberikan kedamaian pada jiwa. Kalau buah atau daun, rasanya bangga dan enak saat memakannya. Oh seperti inikah yang dirasakan Hye-Won di film itu saat berkebun dan memanen hasilnya?

Menyemprot tanaman telang yang baru bertunas


Memetik daun cincau untuk dibuat es cincau


Ada yang bilang alam itu psikolog terbaik. Sudah banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa berkebun itu membuat kita lebih sehat secara fisik dan mental. Aku pernah baca kalau ada seorang psikoterapis yang menganjurkan untuk melakukan gardening therapy sebagai solusi ampuh mengurangi depresi dan stress pada seseorang karena kita berkoneksi secara langsung dengan alam.

Melihat bunga-bunga berwarna warni bisa menjadi terapi untuk pikiran

Vinca-ku yang cantik


Makna berkebun tak hanya soal tanah dan tanaman, tapi lebih jauh dari itu kita belajar tentang kesabaran dan memaknai hidup bahwa hidup ini harus berproses. Banyak proses yang harus dilalui agar hasil menanam terlihat: tanam-memupuk-menyiram-menyiangi. Proses itulah yg harus disertai dengan kesabaran karena nanti hasilnya akan terasa menyenangkan berupa buah atau bunga. 

Me-replant bunga krokot


Makna berkebun ini juga bisa kita terapkan selama masa karantina ini. Berproses selama masa karantina dengan menjaga kesehatan, kebersihan dan keamanan diri serta bersabar atas segala situasi ini. Insya Allah seperti bunga yang mekar berwarna warni atau buah srikaya yang manis setelah dipanen, masa pandemi ini akhirnya akan berakhir dengan optimisme hidup yang lebih sehat, bahagia dan semakin mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa.

Bersabar menunggu berbunga

Berkebun memang menyenangkan sampai aku suka lupa waktu. Biasanya aku berkebun pagi hari biar sekalian berjemur. Kegiatan berkebun di bawah sinar matahari dengan banyak gerak tentu akan membuat tubuh berkeringat. Akibatnya selain gatal di badan, rambut yang tertutup hijab akan mudah lepek, bau, gatal bahkan rontok. Namun kekhawatiran itu tidak akan terjadi karena aku menggunakan senjata ampuh dan kesayangan aku yaitu Emeron Hair Care.

Aku memakai Emeron Hair Care varian Hijab Clean & Fresh karena sesuai dengan kriteria shampoo yang aku cari. Emeron varian ini cocok untukku yang berhijab dan sering beraktivitas di luar ruangan yang rentan membuat rambutku bermasalah. Bahan alami Tea Tree Oil dan Mint semakin aku percaya bisa mencegah kerusakan rambutku. Shampoo ini mengandung MOC Perfume atau Malodour Conteract yang membuat wanginya lebih tahan lama dan mencegah apek. Aku jadi selalu menikmati kegiatan keramas karena wanginya yang segar menjadi aroma teraphy tersendiri buatku. Jadi happy setelah keramas. 

Emeron Hijab Hair Care Shampoo andalanku untuk rambut berhijab


Selain itu agar rambutku semakin sehat dan lembut, aku menggunakan Emeron Hair Vitamin varian Soft Smooth. Kandungan sunflower extract-nya membuat rambut ternutrisi dengan baik. Kemasannya yang berwarna merah muda terlihat manis dan eye catching. Satu kapsul saja sudah cukup untuk menutrisi rambutku setelah keramas.

Emeron Hair Vitamin untuk menutrisi rambut berhijabku


Selain varian yang aku gunakan, masih banyak varian Emeron Hair Care lain yang menggunakan bahan alami. Emeron berhasil memformulasikan kandungan bahan alami yang bagus agar bermanfaat untuk rambut. Varian Emeron mana yang kalian suka? Untuk mengetahui produk lain dari Emeron, yuk cek link 

Varian Emeron Hair Care dengan kandungan alami
source: website Emeron


Nah, jadi tak usah ragu untuk berkebun ya. Ayo luangkan waktu untuk menyatu bersama alam dengan berkebun. Kita semai energi-energi positif yang kelak hasilnya akan berbuah optimisme dan kebahagiaan dalam hidup. Jangan lupa juga gunakan produk dengan kandungan alami seperti Emeron Hair Care agar rambut kita tetap terawat. Semoga pandemik ini cepat berakhir dan kita semua kembali dengan pribadi yang lebih sehat dan bahagia. 

Cheers.
 
*Tulisan ini dibuat untuk lomba blog Emeron Hair Care  #DirumahAja #DengarkanHatimu http://emeronhaircare.com/ikutan-blog-competition-selama-karantina-dirumahaja-yuk.html

You Might Also Like

0 comments

Terima kasih ya sudah baca artikelnya. Ayo berkomentar. Tinggalkan jejak di sini ^^

Subscribe