VYGURA, Sebuah Bingkai Persahabatan
Desember 28, 2012
Aku memegang kertas lusuh itu. Aku menemukannya di antara sela-sela dompetku. Ternyata benda itu masih ada. Ya, kertas itu bukan sembarang kertas. Kertas ittu sangat berharga bukan hanya untukku tapi untuk orang lain juga. Kubaca tulisan yang ada dalam kertas itu. Tulisannya sudah mulai pudar sehingga aku agak kesulitan untuk membacanya. ‘Kelompok Belajar VYGURA’, itulah kalimat pertama yang kubaca. Aku mengenali tulisan itu karena aku masih ingat akulah yang menulisnya. Di samping kalimat itu, ada tambahan kata-kata ‘a3nd MANIAC’. Kata-kata itu ditulis oleh Giant, sahabatku. Entah apa maksud dia menuliskan itu. Kulanjutkan membaca. Di bawahnya ada biodata 6 anggota Kelompok Belajar VYGURA itu. Setelah selesai membaca, aku tersenyum sendiri. Kertas ini adalah salah satu kenang-kenangan terindah sekaligus terkonyol yang pernah aku punya. Aku jadi teringat kepada 5 sahabat baikku di VYGURA. Well, aku akan ceritakan bagaimana indahnya aku bersahabat dengan mereka.
VYGURA. Kelompokku ini bukan hanya kelompok belajar biasa melainkan sebuah tanda persahabatan yang sangat indah. VYGURA terdiri dari Vegga, Yetti, Giant, Ufi, Rahman, dan Ana. Nama VYGURA itu berasal dari inisial nama kami berenam.
Vegga. Inilah aku. Tak banyak yang bisa aku ceritakan disini karena aku tak mungkin narsis-narsisan menceritakan tentang diriku. Tapi kata sahabat-sahabatku, aku itu orangnya lucu, manis, baik, childish dan sensitive. Ya mungkin memang benar apa yang mereka bilang. Aku memang seperti itu.
Yetti. Sahabatku yang satu ini sifatnya dewasa tapi kadang childish. Dialah yang pertama kali mengusulkan nama VYGURA sebagai nama kelompok belajar kami. Hmmm, kreatif sekali ya dia bisa membuat nama seperti itu. Yetti anak yang rajin dan pintar. Rangkingnya tak pernah terpaut jauh dariku. Saat semester ganjil dia rangking 6 dan aku rangking 5, sedangkan di semester genap dia rangking 5 dan aku rangking 6. Hihihihi seperti gantian posisi ya., padahal tidak. Yetti sangat menyukai Patton, artis Idola Cilik. Semua lagu, gambar dan all about Patton dia koleksi di ponselnya. Kadang aku berpikir dia sangat seperti anak kecil. Sudah SMP tapi masih mengidolakan Patton. Hal yang paling menggelikan dari Yetti adalah dia tak pernah mau difoto, maunya memotret kami, hihihi.
Giant. Di kelompok VYGURA, dialah yang sering membuat kami tertawa. Ketika mengobrol dia sering menyelipkan banyolan-banyolan dan candaan yang membuat suasana menjadi ceria. Pokoknya di mana ada Giant di situlah ada humor dan banyolannya yang kadang-kadang menurut kami sangat jayus alias ga lucu. Oya, Giant sangat menyukai Pokemon. Semua all about Pokemon dia koleksi. Kadang obrolannya ga pernah jauh dari seputar Pokemon. Sampai-sampai aku yang sering mendengarkan dia bercerita jadi hafal tentang Pokemon saking seringnya dia bercerita. Hahaha aku tak habis pikir dengan kelakuan dia yang seperti anak kecil. Hampir mau SMA tapi masih mengoleksi Pokemon. Aku penasaran dengan dia nanti. Sampai kapan dia akan menjadi Pokemon-Freak?? Hihihi. Giant mempunyai postur tubuh yang besar di antara kami berlima. Kadang dia merasa tidak PD berjalan bersama kami karena hal itu. Namun kami tak pernah membedakan dia karena dia anak yang baik dan menyenangkan.
Ufi. Anak yang paling pendiam dan bijaksana di VYGURA. Aku paling dekat dengannya karena kami duduk sebangku di kelas. Aku sering mencurahkan isi hatiku padanya. Di kelas, dia sering dipanggil Ummi oleh seluruh teman. Hhaha mungkin karena dia bijaksana dan sering ‘menceramahi kami’, hehehe. Aku belajar kesederhanaan dari Ufi. Saat aku main ke rumahnya, aku menjadi lebih tahu tentang dia yang sebenarnya. Ufi memang tak pernah banyak manceritakan dirinya padaku tapi aku sedikit-sedikit bisa mengetahui kehidupan dan sifat-sifatnya dari keseharian dia.
Rahman. Orang yang pertama kali mencetuskan ide untuk membentuk sebuah kelompok belajar. Dia termasuk anak yang pintar di kelas. Selama 2 semester berturut-turut dia menduduki posisi rangking pertama di kelas. Dia sering cerewet tentang rencana belajar bersama ataupun hal lain yang berkaitan dengan VYGURA. Pokoknya dia seperti ketua kami walaupun sebenarnya tak pernah ada ketua dalam kelompok ini. Rahman termasuk anak yang hat-lover atau pencinta topi. Kemanapun dia pergi dia selalu memakai topi, baik topi sekolah atau pun topi bebas. Sepertinya dia sangat menyayangi topinya itu. Pernah suatu hari saat kami pulang sekolah, dia mencari-cari topinya yang hilang. Dia kelihatan panik dan terus mencari topinya itu sampai sore. Kami yang berusaha membantunya sudah kelelahan dan berkata pada Rahman bahwa kami akan membelikannya topi yang baru, tapi dia menolak. Dia ingin topi miliknya itu kembali. Namun apa daya, sampai gerbang sekolah akan ditutup pun topi itu tidak ketemu. Akhirnya dia merelakan topi itu. Aku sampai bingung dengan Rahman. Mungkin saking sayangnya dia dengan topi itu, dia tak ingin menggantinya dengan topi lain. Untungnya keesokan pagi harinya, seorang teman kami mengembalikan topi itu. Ternyata topi itu terbawa oleh dia. Hihi Alhamdulillah, topi itu telah kembali dan kami tak perlu membelikannya topi baru, hhehe. Yah, begitulah Rahman.
Terakhir, Ana. Dia dekat dengan Yetti karena mereka sebangku di kelas. Menurutku, dia sebelas dua belas dengan Yetti alias sama. Dia menyukai anime seperti Doremi, One Piece dll. Kalau mengobrol pun pasti tak akan jauh tentang anime. Ana anak yang rajin dan kreatif. Jiwa seninya terutama dalam bidang seni lukisnya sangat menonjol di antara kami. Kami (aku, Ana, Yetti dan Ufi) pernah bermain game sampai sore di rumah Ana. Aku yang tak bisa bermain game mencoba bermain game balapan motor bersama Ana dan Yetti, sedangkan Ufi malah ketiduran di ruang tamu karena biasnya dia tidur siang sepulang sekolah, hihihi.
Ya begitulah mereka. Walaupun karakter dan kesukaan kami berbeda-beda, ada yang suka Patton, Pokemon, Anime atau apapun itu, tapi kami tetap saling menyayangi. Persahabatan kami tulus dan begitu indah. Basecamp atau tempat nongkrong kami adalah perpustakaan sekolah, baik saat pelajaran kosong, pulang sekolah maupun saat-saat lain. Ketika ada acara band atau ‘raramean’, kami lebih memilih diam di perpus daripada berpanas-panasan menonton band. Kami masing-masing mempunyai sebuah gelang berwarna coklat pemberian dari Yetti. Bagiku gelang itu merupakan simbol persahabatan kami. Sampai saat ini gelang itu masih kusimpan baik-baik di suatu tempat karena aku tak ingin kehilangan gelang itu. Kertas itu pun –yang tadi di awal aku bicarakan- adalah benda kenangan pertama yang VYGURA buat. Di atas kertas itulah biodata keenam anggota VYGURA ditulis. Ya semacam kertas deklarasi lah, hehehe. Dan sampai saat ini, kertas itu masih ada padaku. Akan kusimpan baik-baik benda itu.
Walaupun sekarang kami sudah berpisah dan berbeda sekolah, persahabatan kami tetap baik-baik saja. Kami sering berkomunikasi lewat facebook atau telepon. Yang pasti aku sangat merindukan mereka. Sangat merindukan kehadiran mereka karena tak pernah ada lagi sahabat-sahabat sebaik mereka setelah itu. Sahabat yang saling mengerti satu sama lain. Sahabat yang menghibur dan menemani setiap saat. I Miss You, VYGURA.
0 comments
Terima kasih ya sudah baca artikelnya. Ayo berkomentar. Tinggalkan jejak di sini ^^